Senin, 27 Oktober 2014

LANDASAN TEORI PRAKERIN - IRFANI ADITYA

B. Pekerjaan yang di lakukan
     Penulis Melakukan Pendidikan Sistem ganda (PSG) di PT Telkom Solo selama kurang lebih 3 bulan penulis banyak mendapatkan pekerjaan yang di percayakan pada penulis adalah penanganan  gangguan telepon, PSB Telepon, dan omzet.
1.    Penanganan gangguan telepon
adalah perbaikan yang dilakukan pihak Telkom atas kerusakan yang terjadi dalam jaringan telekomunikasi. Penanganan gangguan telepon dilaksanakan setelah mendapat laporan kerusakan dari pelanggan. penanganan gangguan dilaksanakan saat ada laporan dari pelanggan yang teleponnya mengalami gangguan.biasanya menghubungi menggunakan nomor pelayanan 147. Setelah itu operator mencatat alamat pelanggan yang mengalami kerusakan dan juga alamat pengadu.kemudian mendeteksi menggunakan meja ukur untuk menganalisa secara teknis , berupa data - data yang ada si SISKA. Data itu sudah terdapat kesimpulan berupa kesalahan yang terjadi.
Selanjutnya operator SISKA akan mencetak SPK yang selanjutnya ditindak oleh petugas lapangan.
Berikut langkah – langkah penanganan gangguan telepon
a.         petugas gangguan terjun ketempat alamat pelanggan berada dan menanyakan keluhan pelanggan.
b.        Petugas melakukan pengecekan di RK untuk memastikan ada tidaknya nada ( tone ) dan memastikan bagus tidaknya kabel primer.
c.         Setelah di RK dinyatakan tidak ada masalah , pengecekan serupa dilakukan di DP untuk mengetahui kabel sekundernya. Omzet dapat dilakukan bila keadaan mengharuskan. Tujuan selanjutnya adalah KTB, di KTB dilakukan juga seperti di RK dan DP. Kabel penanggal (DROP WIRE ) diganti apabila memang diperlukan. Apabila di KTB masih ada nada ( tone ), kemungkinan gangguan ada di soket, kabel indoor, atau pesawat teleponya.
d.        Apabila perbaikan gangguan telah selesai dilaksanakan petugas harus melakukan test call.
e.         Setelah test call berhasil dilakukan, maka petugas melaporkan kepada operator SISKA untuk mengclose gangguan atau penghapusan laporan gangguan tersebut.
2.    Pasang saluran baru ( PSB ) Telepon
Pasang baru dilakukan karena ada pelanggan yang melapor untuk meminta pasang baru telepon maupun speedy.
Langkah – langkah PSB telepon
a.    lihat di SISKA dengan memilih komersial lalu tekan enter. Setelah itu pilih manajeman SPK lalu tekan enter, kemudian pilih SPK MDF lalu tekan enter.
b.    Setelah manajemen work order MDF muncul, pada kode cetak untuk mengetahui kode cetak STO, maka tekan tombol F12 lalu tekan enter.
c.    Apabila ada PSB, maka akan muncul pada manajement work order MDF.
d.   Setelah itu untuk memilih kita tekan tombol F9, lalu tekan F3 untuk memprint out PSB tersebut.
e.    Kemudian kita cari EQN dari nomor telepon tersebut dikomputer.
f.     Lalu kita lakukan pengecekan nomor port di terminal horizontal dari nomor telepon yang akan digunakan sebagai nomor pasang baru, jika nomor pasanng baru belum ada maka harus dilaporkan kepihak sentral untuk dicarikan nomor portnya, tetapi jika PSK ( pasang kembali ) maka tidak perlu meminta nomor port baru.
g.    Kemudian jumper dari terminal horizontal menuju terminal vertical yang dengan menggunakan kabel jumper wire
h.    Setelah penjumperan selesai, kita harus mengembalikan WO tersebut di SISKA.

3.      Omzet ( Pemindahan Saluran ) di MDF
Omset dilakakukan untuk penggantian primer yang rusak, ataupun untuk mengkonfirmasi dengan pihak sentral mengenai port yang rusak.
Langkah – langkah menjumper omzet antara lain :
1.        petugas lapangan akan meminta sock pada primer yang kosong dan dalam keadaan baik.
2.        Setelah mendapatkan primer yang baik, maka petugas lapangan akan melaporkan data – data yang akan dicatat di buku omset. Data – data yang disebutkan oleh petugas lapangan :
a.       nomor telepon
b.      nomor terminal port (mencari sendiri )
c.       primer baru
d.      primer lama ( gangguan primer mati)
e.       gangguan telepon pelanggan
f.       nama petugas lapangan
g.      nama pelanggan ( mencari sendiri )
h.      jika omset dilakukan karena primer rusak maka akan dilakukan menjumper dari port ke primer yang telah diganti ke primer yang dalam keadaan baik.
i.        Jika omset yang dilaporkan karena kerusakan pada terminal portnya maka harus dilaporkan ke sentral untuk diganti nomor portnya.
j.        Setelah menjumper yang harus dilakukan adalah menghubungi nomor pelanggan yang bersangkutan.
D.   Permasalahan yang di hadapi

Permasalahan yang pernah penulis alami saat melaksanakan pendidikan sistem ganda ( PSG ) di PT. TELKOM SOLO adalah dicornya kabel indoor ( IKR ) yang terdapat pada rumah pelanggan sehingga ketika ingin melakukan perbaikan pada kabel indoor tersebut mengalami kesulitan karena kabel tersebut dicor, bukan dipasang menggunakan tray.




E.   Pemecahan Masalah

Setelah menghadapi permasalahan tersebut penulis dan pembimbing mengatasinya dengan cara memotong kabel indoor pada KTB kemudian melakukan instalasi ulang pada KTB sampai ke pesawat telepon.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

GALERY